Sabtu, 20 Desember 2014

MODEL KONSEPTUAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS YANG ETIS DIBAWAH PENGARUH HUBUNGAN PRIBADI


Abstrak
Karya tulis ini mengusulkan sebuah model konseptual untuk pengambilan keputusan bisnis yang etis. Tujuan dari model ini adalah untuk mendalami  berbagai implikasi etis dari hubungan personal dalam transaksi bisnis. Pertama, karya tulis ini memperkenalkan hubungan personal dalam transaksi bisnis. Kedua, disajikan tiga jenis teori normatif dari etika yang berhubungan dengan lingkungan bisnis. Ketiga, disajikan kajian pustaka pada model dan kerangka yang ada untuk pengambilan keputusan bisnis yang etis. Pada akhirnya, model baru disajikan; model ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan teori hubungan. Model baru mendukung munculnya modul matematika untuk pengambilan keputusan bisnis yang etis.
Kata kunci  :  Etika, etika bisnis, hubungan personal, transaksi pertukaran produk, sistem hubungan, teori hubungan.
1.      Pendahuluan
Dalam lingkungan transaksi bisnis, hubungan antara 2 organisasi pada dasarnya antara 2 pihak, dan hubungan tersebut dapat merupakan hubungan murni antar personal seperti hubungan bisnis yang mungkin tumbuh menjadi salah satu pribadi seiring waktu.
Tujuan utama karya tulis ini adalah untuk mengembangkan sebuah model konseptual baru untuk pengambilan keputusan bisnis yang etis dibawah pengaruh hubungan personal; suatu pendekatan yang didasari oleh teori hubungan yang digunakan untuk pengembangan model; teori hubungan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah untuk memperoleh gambaran dari pengambilan keputusan bisnis yang etis; unsur-unsur dan lingkungan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, bagaimana unsur-unsur tersebut terhubung dan terlibat antara satu sama lain.
Etika diartikan sebagai aturan dasar mengenai benar dan salah yang diterima oleh seorang individu maupun sebuah kelompok sosial.
Pengambilan keputusan bisnis yang sangat penting bagi pertumbuhan berbagai jenis bisnis, pada berbagai tingkat bisnis, dari keputusan taktis yang diambil oleh para manajer mengenai bagaimana departemen dapat memberi kontribusi dengan efektif pada keseluruhan jenis bisnis, dan kebijakan operasional bagi seluruh tenaga kerja yang membuat keputusan mengenai tindakan pada tugas masing-masing, tanggapan terhadap pelanggan dan perbaikan dalam praktik bisnis.
2.      Masalah dalam Hubungan Personal pada Transaksi Bisnis
2.1  Faktor Waktu
Hubungan personal, bagian dari hubungan bisnis, membutuhkan waktu untuk berkembang. Ketika hubungan bisnis dikembangkan dengan cepat, kualitas interaksi personal dapat terhambat akibat lingkungan yang tertekan dari percepatan hubungan.
2.2  Perubahan Biaya
Faktor terpenting yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah biaya yang dikeluarkan saat berhenti.
2.3  Guanxi
Guanxi merupakan sebuah kasus khusus bagi hubungan personal dalam lingkungan bisnis. Pentingnya pengembangan hubungan personal dalam upaya melaksanakan bisnis di China.
3.      Teori Normatif Beretika
3 teori etika yang diaplikasikan dalam bisnis yaitu stockholder theory, stakeholder theory, dan social contract theory.
4.      Model dan Kerangka Kerja yang Tersedia untuk Pengambilan Keputusan yang Etis
4.1  Kerangka Kerja berdasarkan 4 Kendala
Dalam lingkungan bisnis, terdapat berbagai kendala yang dapat membentuk transaksi bisnis. 4 kendala tersebut yaitu hukum, pasar, undang-undang, dan norma sosial.
4.2  Kerangka Kerja Spinello
Kerangka kerja Spinello menjelaskan bahwa etika memberikan peranan penting secara terarah, yaitu etika harus dapat memimpin dan mengarahkan dalam berbagai kendala seperti hukum, pasar, undang-undang, dan norma sosial, dalam melaksanakan regulasi.
4.3  Kerangka Kerja berdasarkan 6 Lingkungan
1.      Lingkungan sosial : nilai religi, nilai kebudayaan, nilai sosial.
2.      Lingkungan pemerintahan : legislasi, lembaga administrasi, sistem yudisial.
3.      Lingkungan pribadi : motivasi, demografi.
4.      Lingkungan khusus : kelompok, keluarga.
5.      Lingkungan profesi : kode etik, pertemuan, pemberian izin.
6.      Lingkungan kerja : tujuan perusahaan, kebijakan yang ditentukan, kebudayaan perusahaan.
4.4  Model yang Menekankan pada Lingkungan Pribadi
Haines dan Leonard menyajikan sebuah kerangka kerja terintegrasi untuk melakukan pemeriksaan proses pengambilan keputusan yang etis dengan peran individu baik sebagai pengaruh eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
5.      Mengembangkan Model Konseptual Baru
5.1  Teori Hubungan
Sebuah sistem terdiri atas 3 komponen fundamental seperti unsur-unsur, hubungan, dan sumber daya. Hubungan menunjukkan bagaimana sebuah sistem primitif mempengaruhi satu sama lain, sehubungan dengan hubungan yang mewakili struktur sebuah sistem. Serangkaian unsur yang saling terhubung disebut dengan sistem terhubung.
5.2  Pendekatan Model
Tahap 1 : mengidentifikasi sistem primitif.
Tahap 2 : membuat sistem terhubung.
Tahap 3 : mengaplikasikan sumber daya dan memperbaiki sistem terhubung.
6.      Model Baru untuk Pengambilan Keputusan Beretika
Terdapat 3 tahap pendekatan model untuk membangun suatu model konseptual dalam pengambilan keputusan yang etis :
1.      Mengidentifikasi sistem primitif.
2.      Membuat sistem terhubung.
3.      Sitem terhubung.
7.      Memanfaatkan Model Konseptual Baru
Teori normatif beretika menentukan hubungan personal yang beretika atau tidak berdasarkan keuntungan bersih ekonomi untuk pemilik saham, pemangku kepentingan, dan masyarakat, secara berurutan.untuk menghitung keuntungan bersih ekonomi, membutuhkan model matematis yang memproses alat ukur untuk menyajikan status interaksi antara pihak-pihak, faktor waktu, dan perubahan biaya. Namun, jika model tersebut dikembangkan, akan memungkinkan pembuatan sistem software yang secara mandiri dapat memverifikasi keputusan bisnis tersebut etis atau tidak.
8.      Kesimpulan
Karya tulis ini menyajikan model konseptual baru untuk pengambilan keputusan bisnis yang etis dibawah pengaruh hubungan personal dalam transaksi bisnis. Untuk pengembangan model, kami menggunakan pendekatan yang berdasarkan atas teori hubungan untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk sistem dan hubungan diantara unsure-unsur tersebut.
Model konseptual didesain untuk menggabungkan modul matematika dan mesin untuk membantu pengambilan keputusan bisnis yang etis.


1.      Ambar Dwi Ryanto   ( 10211662 )
2.      Dwi Cynthia Widowati   ( 12211234 )
3.      Faathir Gumilang   ( 12211544 )
4.      Novita Eka Kartika   ( 15211251 )

5.      Yunita Setianingsih   ( 17211683 )

Selasa, 11 November 2014

ETIKA PROFESI SEORANG PRAMUGARI



Banyak sekali berbagai macam profesi dan jenis pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan tentu memiliki suatu aturan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sekarang ini, saya ingin membahas sedikit mengenai profesi pekerjaan sebagai seorang pramugari dan akan membahas bagaimana kode etik profesi seorang pramugari.



Pengertian dari pramugari adalah seorang staf atau karyawan perusahaan penganngkutan umum baik udara, laut, dan darat yang bertugas untuk melayani para penumpang. Walaupun pada awalnya dalam bahasa Indonesia, istilah pramugari ini diperuntukan untuk semua jenis pengangkutan umum, baik pesawat udara, kereta api, dan kapal laut, tetapi kemudian istilah ini mengalami penyempitan makna sehingga istilah pramugari disepadankan hanya untuk staf perusahaan penerbangan saja. Pramugari adalah sebutan untuk staf perempuan dan pramugara adalah sebutan untuk staf laki – laki.



Pramugari yang bekerja pada bidang hal pelayanan jasa. Menjadi seorang pramugari yang bertugas memberikan pelayanan jasa penerbangan kepada para penumpang tentunya harus dapat menciptakan kesan awal dan kesan akhir yang baik terhadap maskapai tempat dimana pramugari tersebut bernaung. Pramugari yang bekerja pada bidang hal pelayanan jasa, tentunya memiliki kode etik yang hampir sama dengan kode etik pelayanan jasa lainnya. Untuk lebih jelas, mari kita bahas bersama – sama.



1. Teliti

Sebelum penerbangan, pramugari memeriksa peralatan seperti alat pemadam kebakaran, pertolongan pertama dan tabung oksigen. Pramugari harus memastikan bahwa peralatan tersebut lengkap adanya disetiap kursi penumpang. Selain itu, pramugari akan memeriksa persediaan makanan dan minuman sebelum lepas landas.



2. Ramah

Dalam kondisi hati yang tidak baik sekalipun, pramugari harus tetap bersikap ramah kepada para penumpang pesawat. Senyum, sapa dan salam merupakan hal wajib bagi pramugari. Ketika menyambuat para penumpang masuk kedalam pesawat, pramugari menyambut dengan sikap ramah dengan senyum manis. Karena pramugari – pramugari ini wajib menciptakan kesan pertama yang baik, kesan pertama merupakan hal yang penting

.

3. Sabar dan tegas.

Pramugari harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi berbagai macam latar belakang sifat dan pribadi penumpang yang berbeda – beda. Seringkali ditemukan penumpang yang masih saja belum memasang sabuk pengaman atau masih mengaktifkan dan mengoperasikan telepon genggamnya, padahal pesawat sudah siap untuk take off. Disinilah kesabaran dan ketegasan menjadi seorang pramugari harus ditunjukkan, dengan sabar dan tegas pramugari haruslah menegur penumpang tersebut. Dan dalam menegurnyapun pramugari harus tetap bersikap sopan dan santun.



4. Bekerjasama

Pekerjaan akan terasa lebih mudah bila dilakukan besama – sama. Salah satu hal tersulit adalah pada saat boarding. Pada saat itu penumpang secara bersamaan melakukan boarding barang – barang ke overhead bin pesawat. Walaupun proses boarding dapat dilakukan oleh penumpang itu sendiri. Tetapi akan lebih pramugari membantu penumpang memasukkan barang di bagasi dan membantu kebutuhan khusus seperti anak-anak atau para manula.



5. Koordinasi yang baik

Pramugari merupakan mata dan telingan bagi pilot. Karena pilot tidak dapat mengecek bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang. Koordinasi dan komunikasi yang baik harus tercipta dengan baik antar awak pesawat. Contoh kecil namun fatal adalah misalkan ada penumpang yang masih berada di toilet padahal pesawat sudah bersiap – siap untuk take off, pilot tentu saja tidak akan tahu bahwa ada satu pesawatnya yang belum berada dikursi penumpangnya. Pramugari segera mengabari pilot bahwa masih ada satu penumpang yang di toilet sehingga pilot dapat menghentikan pesawat.



6. Memperhatikan kenyamanan penumpang

Selama penerbangan, pramugari menawarkan minuman dan makanan ringan kepada penumpang. Pramugari akan melihat kenyamanan penumpang termasuk menjawab pertanyaan, membagikan headphone dalam penerbangan dan menawarkan selimut atau bantal. Dalam keadaan darurat, seorang pramugari akan mengarahkan penumpang dan mengelola pertolongan pertama yang diperlukan.



7. Memastikan keselamatan penumpang

Berada di ketinggian yang tidak biasa, membuat sebagian penumpang merasa pusing bahkan mual. Pramugari membantu dengan memberikan obat kepada penumpang. Selain itu, bila kondisi pesawat tiba – tiba dalam keadaan yang kurang bagus, seperti turbulance, pendaratan darurat pramugari tidak boleh terlihat panik dan wajib menenangkan para penumpangnya. Pramugari wajib mendahulukan keselamatan para penumpang apabila pesawat dalam keadaan emergency.



8. Salam dan terima kasih

Ketika pesawat bersiap landing, pramugari kembali memastikan semua penumpang dalam keadaan memakai sabuk pengamannya. Dan kembali koordinasi dengan pilot bahwa kabin penumpang sudah aman dan siap mendarat. Ketika pendaratan dan penumpang bersiap – siap turun dari kabin, pramugari kembali memberikan senyum salam perpisahan dan ucapan terima kasih.



Lalu setelah itu pramugari kembali melakukan pemeriksaan kursi dan overhead bin penumpang, memastikan bahwa barang – barang pribadi tidak ada yang tertinggal dan bersiap untuk penerbangan selanjutnya.



Dari pembahasan di atas, kita dapat lebih mengetahui kode etik yang baik dan benar menjadi seorang pramugari. Pramugari tidak hanya sekedar melayani kebutuhan penumpang, tetapi juga mengutamakan keselamatan penumpang apabila hal buruk terjadi dalam pesawat pada saat itu.



Menciptakan kesan yang baik, dan mampu menciptakan kepercayaan penumpang terhadap pramugari atas maskapai tersebut dan mempertahankan kesan baik tersebut hingga pesawat mendarat dengan sempurna dan selamat.



Minggu, 28 September 2014

ETIKA BISNIS.. PENGERTIAN, PRINSIP, BASIS, EGOISM

1.      Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan.

2.      Pinsip – Prinsip Etika
Terdapat enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
A.       Prinsip Keindahan 
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya.
B.       Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
C.       Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.



D.       Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional.
E.        Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.
Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai :
1)      kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan.
2)      kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kan
pilihannya tersebut.
3)      kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
F.        Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.

3.      Basis – Basis Etika
a)         Etika Teleologi
Dari kata Yunani,  telos = tujuan, 
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
·         Egoisme Etis
·         Utilitarianisme
o   Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

o   Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

b)      Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c)      Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d)     Teori Keutamaan (Virtue)
memandang  sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a.       Kebijaksanaan
b.      Keadilan
c.       Suka bekerja keras
d.      Hidup yang baik


4.    Egoism
Egoism merupakan suatu bentuk ketidak adilan kepada orang lain. Inti dari pandangan egoism adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi untuk memajukan dirinya sendiri. Hal seperti ini juga dapat dijadikan satu – satu tujuan dari tindakan moral setiap manusia. Egoism ini baru menjadi persoalan serius ketika seseorang cenderung menjadi hedoistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata – mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
Fokus dari teori ini adalah One should always act in one’s own best interest. Self interest berbeda arti dengan selfishness karena memenuhi kepentingan pribadi ( self interest ) merupakan sesuatu yang baik, sedangkan selfishnessterjadi ketika pemenuhan kepentingan pribadi merugikan pihak lain.
Egoism tidak cocok dengan kegiatan manusia sebagai mekhluk sosial. Egoism tidak mampu memecahkan masalah ketika perselisihan muncul.


Sabtu, 31 Mei 2014

Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah Adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhjan dan ditaatin oleh masyarakat. 
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan
Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Ciri – ciri dari karangan ilmiah :
1.      Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2.      Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus. Tidak memuat  terkaan. Pernyataan-pernyataan tulus tanpa mengingat efeknya.
3.      Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya.
4.      Tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali, secara konseptual dan prosedural.
5.      Tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. menyajikan sebab-akibat dan pengertian/pemahaman. Kata-katanya mudah dikenali. Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalutinggi dan bukan ajakan.
6.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja.
7.      Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak dengan keraguan.
8.      Tidak argumentatif. Kesimpulan jelas, tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara sendiri.
9.      Tidak persuasif yang dikemukakan fakta dan aplikasi hukum alam kepada problem-problem spesifik. Tujuan karangan yang ilmiah itu untuk mendorong pembaca merubah pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan dan protes, tetapi membiarkan fakta-fakta berbicara sendiri.
10.  Tidak melebih-lebihkan sesuatu. Hanya disajikan kebenaran fakta.
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan


Rabu, 30 April 2014

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan dan sistematis utuk mendapatkan pengetahuan.
Tujuan mempelajari Metode Penulisan ilmiah.
                Tujuannya adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bisa asal menulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah data penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metode agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai kaya tulis
Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.

SIKAP ILMIAH
            Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mentalyang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An  attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
            Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu  komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa : ”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan”. Dengan perkataan lain  kecendrungan individu  untuk bertindak atau berprilaku  dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.       Sikap ingin tahu                                : Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya. Senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.
2.       Sikap kritis                           : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan. 
3.       Sikap obyektif                   : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
4.       Sikap ingin menemukan                : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.
5.       Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.
6.       Sikap tekun                        : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti
7.       Sikap terbuka                    : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negative terhadap pendapatnya.
Contoh sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuan (termasuk biologi):
1.  Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
2.  Mengembangkan keingintahuan
3.  Kepedulian terhadap lingkungan
4.  Berpendapat secara ilmiah dan kritis 
5.  Berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan tersebut
6.  Bekerja sama
7.  Jujur terhadap fakta
8.  Disiplin dan tekun

Langkah-Langkah dalam metode ilmiah yaitu:
1.  Observasi/Pengamatan (untuk Menemukan Masalah)
2.  Merumuskan Masalah
3.  Kajian Pustaka
4.  Mengajukan Hipotesis
5.  Melakukan Percobaan/Eksperimen
6.  Menarik Kesimpulan

LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN  ILMIAH :
1.       Masalah               : berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.       Rumusan masalah           : Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.       Pengajuan hipotesis                       : Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.       Metode/strategi pendekatan penelitian                               : Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.       Menyusun instrumen penelitian                                               : Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.       Mengumpulkan dan menganalisis data                  : Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.       Simpulan                             : Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.


Jenis-jenis metode penelitian
·         Metode deskriptif: penelitian yang menggunakan metode kuantitatif untuk menggambarkan fenomena seperti apa adanya fenomena tersebut. Bukan bermaksud untuk memanipulasi atau mengontrol. Contoh:
– Naturalistic observation
– Survey research
·         Penelitian korelasional: mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel, bukanuntuk melihat hubungan sebab akibat.
·         Prosesnya melibatkan
        developing a research question,
        collecting data, and
        drawing a conclusion.
·         Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk pengukuran variabel bukan memanipulasi variabel Beberapa persoalan dalam penelitian korelasional.
·         Karena hanya mengukur tidak bisa ditetapkan mana yang penyebab mana yang akibat
·         Bisa saja terjadi variables X dan Y berkorelasi, meski X tidak menyebabkan Y. Misal: hubungan antara banyaknya teman dengan kesehatan. Misal : ada hubungan positif antara banyaknya teman dengan kesehatan.
·         Kemungkinan :
        Banyak teman membuat seorang menjadi lebih sehat

        Karena lebih sehat seseorang punya banyak teman. Orang yang sehat bisa terlibat banyak dalam aktivitas sosial sehingga memiliki teman lebih banyak.