Rabu, 30 April 2014

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan dan sistematis utuk mendapatkan pengetahuan.
Tujuan mempelajari Metode Penulisan ilmiah.
                Tujuannya adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bisa asal menulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah data penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metode agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai kaya tulis
Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.

SIKAP ILMIAH
            Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mentalyang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An  attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
            Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu  komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa : ”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan”. Dengan perkataan lain  kecendrungan individu  untuk bertindak atau berprilaku  dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.       Sikap ingin tahu                                : Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya. Senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.
2.       Sikap kritis                           : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan. 
3.       Sikap obyektif                   : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
4.       Sikap ingin menemukan                : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.
5.       Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.
6.       Sikap tekun                        : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti
7.       Sikap terbuka                    : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negative terhadap pendapatnya.
Contoh sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuan (termasuk biologi):
1.  Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
2.  Mengembangkan keingintahuan
3.  Kepedulian terhadap lingkungan
4.  Berpendapat secara ilmiah dan kritis 
5.  Berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan tersebut
6.  Bekerja sama
7.  Jujur terhadap fakta
8.  Disiplin dan tekun

Langkah-Langkah dalam metode ilmiah yaitu:
1.  Observasi/Pengamatan (untuk Menemukan Masalah)
2.  Merumuskan Masalah
3.  Kajian Pustaka
4.  Mengajukan Hipotesis
5.  Melakukan Percobaan/Eksperimen
6.  Menarik Kesimpulan

LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN  ILMIAH :
1.       Masalah               : berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.       Rumusan masalah           : Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.       Pengajuan hipotesis                       : Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.       Metode/strategi pendekatan penelitian                               : Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.       Menyusun instrumen penelitian                                               : Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.       Mengumpulkan dan menganalisis data                  : Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.       Simpulan                             : Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.


Jenis-jenis metode penelitian
·         Metode deskriptif: penelitian yang menggunakan metode kuantitatif untuk menggambarkan fenomena seperti apa adanya fenomena tersebut. Bukan bermaksud untuk memanipulasi atau mengontrol. Contoh:
– Naturalistic observation
– Survey research
·         Penelitian korelasional: mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel, bukanuntuk melihat hubungan sebab akibat.
·         Prosesnya melibatkan
        developing a research question,
        collecting data, and
        drawing a conclusion.
·         Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk pengukuran variabel bukan memanipulasi variabel Beberapa persoalan dalam penelitian korelasional.
·         Karena hanya mengukur tidak bisa ditetapkan mana yang penyebab mana yang akibat
·         Bisa saja terjadi variables X dan Y berkorelasi, meski X tidak menyebabkan Y. Misal: hubungan antara banyaknya teman dengan kesehatan. Misal : ada hubungan positif antara banyaknya teman dengan kesehatan.
·         Kemungkinan :
        Banyak teman membuat seorang menjadi lebih sehat

        Karena lebih sehat seseorang punya banyak teman. Orang yang sehat bisa terlibat banyak dalam aktivitas sosial sehingga memiliki teman lebih banyak.